Sumber gambar dari flickr.com |
Dalam kisah tersebut Thomas
dengan semangatnya yang tinggi pada akhirnya bisa menemukan atau membuat
teknologi lampu pijar dimana pada zaman tersebut adalah sebuah penemuan besar. Bukan
hasil akhir yang mesti kita lihat, tapi proses perjuangan dibaliknya. Untuk membuat
sebuah bola lampu yang bisa menyala, Thomas mengalami ratusan kali gagal. Jika pada
saat itu thomas menyerah pada percobaan yang 2 dari yang terakhir mungkin dunia pada
saat ini tidak bisa berkembang sebesar sekarang.
Artikel lain : Ketiga Orang Sahabat Ini Bangun YouTube di Garasi
Artikel lain : Ketiga Orang Sahabat Ini Bangun YouTube di Garasi
Semangat seperti Thomas lah yang
dicoba untuk dipertahankan oleh fouder platform blogging, blogger, Evan
Williams. Siapa yang menyangka Blogger yang sekarang sudah diakuisisi oleh
Google dan mengalami perkembangan yang sangat pesat, dulunya sempat hampir mau
gantung diri karena tidak sanggup untuk mempertahankannya. Jadi pelajaran bisnis
apa yang bisa kita ambil? Bacalah kisah singkatnya berikut ini, teruskanlah
membaca.
Sekilas Tentang Platform Blogging
Blogger.com
Seperti yang sudah kita ketahui
bersama bahwa kegiatan blogging telah berkembang dengan pesat bahkan menjadi
sumber penghasilan bagi sebagian orang. Dari konsep menulis sebuah tulisan yang
bebas secara online, blogging telah berubah menjadi sebagai gaya hidup hingga
menjadi kebutuhan di era digital seperti saat ini.
Blogger.com adalah salah satu
pelopor platform blogging yang populer yang bisa kita gunakan dengan gratis. Setelah
dikembangkan selama bertahun-tahun, dengan konsep pendanaan mandiri dan dengan
dukungan dari sponsor, diawal-awal perkembangannya, blogger memang terlihat
sangat menjanjikan sebagai buktinya grafik blogger selalu mengalami peningkatan
dari tahun ketahun baik dari peningkatan penggunanya maupun kapasitas
layanannya.
Tapi bukan berarti perusahaan
yang didirikan oleh Evan Williams tersebut tidak mendapatkan tantangan dan
rintangan. Pada tahun 2000 an blogger mendapatkan masalah yang cukup serius.
Sempat Dipandang Kurang Menguntungkan
Dari pertumbuhannya blogger
memang cukup besar dari segi jumlah penggunanya yang terus mengalami
peningkatan. Namun tidak demikian dengan potensi keuangan perusahaan itu
Pada tahun 2000 menjadi titik
nadir perusahaan sebab mengalami masalah keuangan yang cukup parah. Kala itu,
Blogger yang bejalan dengan biaya dari investor harus menerima kenyataan bahwa
sistem open sourcenya yang sedang
berjalan dipandang tidak lagi menguntungkan oleh para investor. Sebagai pemilik
perusahaan Evan Williams saat itu menerima pukulan berat untuk menyelamtkan
perusahaannya tersebut ia harus memutar otak.
Dengan label ‘’burnout’’ atau tak
lagi mempunyai cukup biaya untuk operasional yang disematkan dipundaknya, Evan
sempat merasa ini adalah akhir dari perjuangan mengembangkan Blogger. Krisis tersebut
juga telah disampaikan kepada seluruh pekerja Blogger yang pada saat itu belum
sebesar seperti sekarang ini dibawah asuhan Google.
Kenyataan pahit ini harus diterima
oleh Evan karena hanya tinggal satu investor lagi yakni O’Rilley, yang mau
menyimpan dananya untuk pertumbuhan Blogger. Akibatnya, mengurangi karyawan
menjadi pilihan satu-satunya bagi Evan, sebelumnya ia telah mengatakan kepada
karyawannya yang masih bekerja akan berhenti selama beberapa waktu sebelum
perusahaannya kembali mendapatkan cukup biaya.
Saat itulah Evan berpikir bahwa
ini bukanlah akhir dari perjuangannya mengembangkan Blogger. Ia mempunyai
keyakinan bahwa apa yang selama ini ia usahakan masih bisa dilanjutkan. Bahkan seandainya
saja semua karyawannya meninggalkan dirinya, ia akan terus membangun Blogger
sendirian walau bagaimanapun caranya.
Meminta-minta Menjadi Pilihan
Yang Berat
Tahun 2001, muncul sebuah
pemikiran yang sebenarnya sangat berat untuk dijalankan oleh Evan. Yaitu dengan
menjalankan server drive, konsepnnya sederhana yakni menghimpun dana dari para
pengguna blogger supaya dengan suka rela memberikan sumbangan untuk
mempertahankan keberlangsungan platform populer tersebut
Namun untuk Evan dan karyawannya
yang masih setia, pilihan ini tidak ubahnya seperti mengemis kepada para
pengguna Blogger. Karena tidak ada lagi pilihan yang lain, pil pahit tersebut
nyatanya tetap harus ditelan olehnya.
Sesaat setelah pengumuman
tersebut dikeluarkan, tak disangka ternyata banyak sekali para pengguna blogger
dan juga pihak yang simpatik yang ingin membantu. Pada akhirnya terkumpullah
dana sebesar US$14.000 yang bisa digunakan oleh Evan untuk menyambung nafas
perusahannya.
Baca juga : Kenapa Bill Gates Mampu Bertahan Dalam Posisi Puncak Orang Terkaya Dunia
Baca juga : Kenapa Bill Gates Mampu Bertahan Dalam Posisi Puncak Orang Terkaya Dunia
Dana tersebut lalu digunakan
untuk membeli beberapa server atau layanan Blogger agar tetap optimal.
Manajemen keuangan disusun lagi dan lebih dirampingkan. Evan dengan timnya
tidak berhenti menyuntikan inovasi supaya Blogger terus dapat berjalan maju.
Hasilnya, setelah berdarah-darah
selama 2 tahun, Blogger bisa kembali tersenyum. Selain volume pengguna dan
layanan yang terus meningkat, dari sisi finansial perusahaanpun berangsur kian
kuat. Pada tahun 2002, roda nasib berputar. Blogger yang dua tahun lalu hampir
gulung tikar kini justru banjir tawaran kerjasama. Hingga puncaknya ketika
Blogger dipinang oleh Google hingga berkembang pesat seperti saat ini. Be Inspired!
Comments
Post a Comment